Kebiasaan mandi masyarakat Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bak mandi dan gayung. Namun, tren penggunaan shower semakin meningkat, terutama di perkotaan. Pertanyaannya: mana yang lebih efisien dan ramah lingkungan dalam penggunaan air?
Sebagian orang merasa kurang puas ketika mandi menggunakan pancuran air menggunakan shower, dan merasa lega ketika menggunakan air yang ditampung dan kemudian diguyur ke badan serasa segar. Begitu kira-kira sebagian orang memiliki pengalaman soal di kamar mandi. Hal tersebut memang menjadi kebiasaan, tapi kalau dilihat dari efesiensi, dan banyak faktor yang menyertainya dalam soal mandi ini bisa menjadi pertimbangan kita.
Artikel ini mengulas plus dan minus dari kedua metode mandi tersebut, termasuk syarat penggunaannya dan dampaknya terhadap efisiensi air secara global.
Kelebihan & Kekurangan Bak Mandi
Kelebihan:
- Tidak bergantung pada tekanan air.
- Lebih sederhana dan murah secara instalasi.
- Volume air mudah dikontrol secara visual.
Kekurangan:
- Air di bak sering tersisa dan terbuang sia-sia.
- Menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk jika tidak tertutup atau dibersihkan.
- Kurang higienis jika bak tidak dibersihkan secara rutin.
- Sulit mengontrol efisiensi karena tak ada batas waktu penggunaan.
Kelebihan & Kekurangan Shower
Kelebihan:
- Lebih higienis karena air mengalir terus.
- Menggunakan lebih sedikit air jika mandi hanya 5–7 menit.
- Tidak menyisakan air (langsung ke saluran pembuangan).
Kekurangan:
- Membutuhkan tekanan air yang cukup (sering perlu pompa tambahan).
- Instalasi lebih mahal.
- Bisa boros air jika durasi mandi terlalu lama atau tidak menggunakan shower hemat air.
Syarat-Syarat Efisiensi Penggunaan
- Jika Menggunakan Bak Mandi:
- Pastikan bak ditutup rapat setelah digunakan.
- Gunakan air secukupnya saja, hindari mengisi penuh.
- Rutin membersihkan bak untuk mencegah lumut dan jentik nyamuk.
Jika Menggunakan Shower:
- Gunakan shower bertekanan rendah atau low-flow showerhead (6–9 liter/menit).
- Mandilah tidak lebih dari 5–7 menit.
- Matikan aliran saat sabunan atau keramas.
- Pastikan tekanan air cukup stabil agar mandi nyaman dan efisien.
Efisiensi Air dari Sudut Pandang LingkunganAir bersih adalah sumber daya terbatas. Meski 70% permukaan bumi adalah air, hanya 2,5% yang merupakan air tawar, dan sebagian besar tidak dapat langsung digunakan. Penggunaan air rumah tangga, termasuk untuk mandi, menyumbang konsumsi yang cukup besar.
Mengisi bak mandi penuh membutuhkan 60–100 liter air.
Mandi dengan shower (5 menit, 9 liter/menit) hanya menggunakan sekitar 45 liter air.
Jika seluruh keluarga Indonesia (sekitar 270 juta jiwa) mandi hemat 20 liter sehari, kita bisa menghemat 5,4 miliar liter air per hari.
Efisiensi air saat mandi bukan hanya soal tagihan, tetapi kontribusi nyata terhadap keberlanjutan air bumi.
Kesimpulan
Bak mandi cocok untuk kondisi tanpa tekanan air, tetapi harus dijaga kebersihan dan efisiensinya. Sementara itu, shower bisa menjadi pilihan lebih hemat dan higienis jika digunakan dengan bijak dan efisien.
Dalam konteks lingkungan, penggunaan air yang efisien adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap krisis air global. Apa pun metodenya, kesadaran adalah kunci utama.

Tidak ada komentar: