Generasi z di Eropa dan Amerika sedang tren beralih dari smartphone ke dumb phone atau HP jadul, tapi apakah tren ini akan melanda gen z di Indonesia?
Mereka merasa bahwa smartphone telah menjadi gangguan hidup mereka khususnya dari segi kesehatan, baik fisik maupun mental. Sehingga dengan kembali ke hp jadul tersebut mereka ingin menjaga kesehatan mereka, tapi juga menghindari kecanduan terhadap ponsel pintar mereka dan ingin kembali kepada interaksi sosial secara langsung seperti smartphone belum melanda.
Smartphone awalnya berguna karena memiliki multifungsi dalam menjalin hubungan dengan orang lain, baik itu sebagai alat untuk melakukan pembicaraan langsung dengan alat yang ada di tangan dan bisa dilakukan di berbagai tempat, namun juga bisa menjadi alat untuk digunakan dengan banyak kegunaan, seperti nonton video, tv, dan berbagai macam aktifitas yang bisa dilakukan. Termasuk berselancar di media sosial.
Rupanya kehadiran media sosial ini malah menjadi persoalan sendiri karena di dalamnya selain mendapatkan informasi, tapi di sisi lain ternyata juga memuat berita hoak yang membingungkan, menakutkan. Tapi sisi lainnya media sosial menjadi tempat untuk ajang pamer, seperti kekayaan, dan semacamnya. Hal tersebut tentu bisa memancing emosi setiap orang yang menyaksikannya.
Tren kembali ke dumb phone bukan hanya dari sisi gangguan kepada emosi dan mental tapi juga bisa mengganggu kesehatan penggunanya. Gangguan tidur salah satu yang nyata di mana orang bisa menahan kantuk untuk mengamati ponsel pintarnya. Selain juga bisa mengganggu penglihatan yang karena fokus kepada layar sehingga bisa merusak indra penglihatan, sampai kepada gangguan secara motorik.
Rupanya gen z di wilayah-wilayah seperti Eropa dan Amerika perduli dengan situasi tersebut sehingga mereka menciptakan tren untuk kembali kepada masa lalu yaitu kembali kepada fungsi hp yaitu untuk berkomunikasi. Lalu bagaimana kira-kira dengan gen z di Indonesia?
Memang belum ada penelitian yang bisa ditangkap dari fenomena yang ada di negara-negara maju dalam menyikapi kehadiran ponsel pintar dan kritis untuk penggunaannya. Masalahnya ponsel pintar sendiri di Indonesia sepermi masih mendapat tempat terbaik khususnya bagi mereka yang baru mengenal ataupun baru mendapatkan fasilitas tersebut.
Belum lagi kalau dihubungkan dengan masih mahalnya data internet serta kecepatan koneksinya yang tidak sebaik di negara-negara maju bisa jadi tren dumb phone ini akan terjadi dalam waktu dekat. Kebetuhan 'mainan baru' smartphone pintar masih menjadi kebutuhan dengan berbagai keperluan termasuk bagi gen z sendiri. Jadi, tidak mungkin tren melempar ponsel pintar oleh orang Indonesia dan menggantikannya dengan ponsel jadul.
Tren Dumb Phone Mungkinkah Melanda Indonesia?
Reviewed by Hati Kita
on
20.21
Rating:
Tidak ada komentar: