Penipuan berkedok hadiah melalui facebook sering terjadi dan dialmi oleh bisa dialami oleh siapapun. Korbannya terus tertambah dan pelakunya seperti tidak kehabisan akal untuk terus berinovasi mencari mangsa.
Salah satu cara para penipu melakukan aksinya adalah dengan iming-iming hadiah yang akan diberikan secara gratis. Walaupun kelihatannya tidak masuk akal, bagaimana mungkin sebuah hadiah akan diberikan kepada setiap orang yang tidak pernah diketahuinya? Tapi, jangan salah kedok yang dipakai adalah penipu mencari momen-momen penting yang berhubungan dengan hari-hari special. Misalnya hari Raya Idul Fitri, Puasa, Hari Natal, Tahun Baru, Tahun Baru Imlek dan seterusnya.
Dalam keadaan normal bisa saja itu sesuatu yang mustahil orang bisa tertipu dengan para penjahat online untuk melakukan aksinya hanya karena momen-momen tertentu. Tapi jangan salah, justru momen-momen tersebut merupakan momen di mana kebahagiaan yang masuk ke dalam pikiran yang merayakannya akan menjadi celah di mana penipu akan melakukan kejahatannya. Caranya suasana kebahagiaan dan sukacita itu dianggap semakin lengkap ketika ada tawaran membahagiakan dengan hadiah-hadiah momen khusus tersebut.
Kalau seumpamanya tidak bisa menawarkan secara langsung hadiah-hadiah bodong tersebut karena dianggap memiliki jarak secara pertemanan dan seterusnya, maka penipu akan menggunakan cara lain yaitu dengan membuat account facebook palsu dengan berbagai kemungkinan nama yang kemungkinan kita kenal. Contoh sederhananya begini, kalau Anda punya kenalan atau terkoneksi dengan orang terkenal atau kita mengikuti tokoh tersebut secara pertemanan, maka dia akan membuat account atas nama tokoh tersebut dengan perbedaan satu huruf saja sudah pasti diloloskan oleh facebook. Misalnya, kita berteman dengan artis David Hermantoro misalnya misalnya, maka kita bisa membuat account yang sama dengan berbeda satu huruf Davvid Hermantoro dengan V double itu sudah pasti lolos.
Cara lainnya adalah dengan berusaha membobol account-account orang yang kita kenal atau keluarga kita dan masuk ke dalamnya. Lalu dengan berusaha untuk menggunakan account kita untuk meminta sesuatu atau menggunakan berbagai cara guna menguras dana dan uang kita supaya beralih ke account para penipu tersebut.
Artinya, penipu akan terus berenovasi untuk melakukan hal-hal baru supaya bisa menjalankan aksinya untuk mengelabuhi banyak orang. Makanya pesan penting bagi pengguna media sosial apapun termasuk facebook, meneliti dengan baik, jangan menggunakan perasaan untuk membalas penipu, dan selalu ingat, bahwa dunia maya bisa menjadi gelanggang para penipu untuk turut bermain di dalamnya.Pelakunya akan terus mencari titik lemah para pengguna media sosial tersebut untuk bisa mencari peluang untuk menguras uang dan dana para pemilik akun. Makanya pesan awal dari para pengguna facebook, jangan pernah percaya dengan pengguna facebook yang baru dikenal di dunia maya. Karena kita tidak pernah tahu orang asing yang tidak pernah kita jumpa sebelumnya secara langsung.
Ingatlah, bahwa orang yang kita temui melalui online tersebut tidak sama dengan tetangga kita, saudara kita dan keluarga kita di mana kita sudah tahu setiap tingkah lakunya dan cara berpikirnya. Maka jangan pernah mempercayai setiap orang yang baru dikenal. Mereka adalah ORANG ASING dan tidak tahu, apa pekerjaannya, apa tujuan berkenalan, apa kebiasaannya, apa niatnya berkomunikasi, apa keinginannya dan seterusnya.
Lalu, apakah kita perlu selalu ketakutan dengan media sosial karena banyaknya penipuan berkedok perkenalan melalui media sosial tersebut? Tentu tidak, tetapi bersikap waspada dan hati-hati dengan penipu yang juga menggunakan media sosial perlu mendapat perhatian setiap penggunanya. Ingat bahwa kita jarang atau bahkan tidak pernah berinovasi bagaimana caranya menangkal para penjahat untuk menipu kita, tapi para penipu akan terus berinovasi untuk menipu kita. Perbedaan ini seharusnya menjadi kesadaran setiap pengguna media sosial.
Selalu curiga dan teliti kepada setiap orang yang yang baru kita kenal dan terus selalu kritis dengan apapun yang kita terima supaya kita terhindar dari penipuan lewat media sosial.
Tidak ada komentar: