Jangan Lengah, Penipuan Bisa Menimpa Siapa Saja!
Di era digital yang serba cepat, pelaku kejahatan siber terus melakukan upgrade pada cara mereka menjerat korban. Jangan Lengah! Penipuan tidak lagi selalu terlihat mencurigakan di awal, tapi seringkali mereka menggunakan website profesional atau mencatut nama tokoh publik untuk membangun kepercayaan.
Berdasarkan pola yang sering terjadi di masyarakat, dan bisa menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Hanya orang yang awas dan berhati-hati bisa menghindar dari tipu daya penipu. Pengalaman nyata beberapa orang yang menjadi bukti penipuan, dan berikut adalah bedah modus penipuan yang wajib Anda waspadai agar tidak mengalami kerugian finansial.
1. Modus "Jual Beli Hewan & Masalah Karantina"
Ini adalah salah satu modus yang sangat rapi. Penipu membuat website toko hewan yang tampak meyakinkan dengan harga kompetitif. Setelah korban mentransfer uang, penipuan tidak berhenti di sana.
Skenario Lanjutannya. Penipu akan bekerja sama dengan rekan yang menyamar sebagai petugas instansi (Karantina, Bea Cukai, atau Dinas Kesehatan). Mereka akan menghubungi Anda dan mengatakan hewan tersebut ditahan karena surat-surat tidak lengkap.
Apa Tujuannya? Meminta "uang jaminan" atau "biaya administrasi" tambahan dengan cara mengintimidasi atau bersikap tidak ramah agar korban panik dan segera membayar.
2. Modus Akun Tokoh Publik Palsu (Impersonation)
Penipu memanfaatkan fitur media sosial untuk membuat akun yang hampir identik dengan tokoh agama, selebriti, atau pejabat. Biasanya, mereka hanya mengubah satu huruf atau menambah titik pada username.
Apa Pancingannya? Mereka menawarkan "Giveaway" atau bagi-bagi hadiah dalam rangka hari raya/spesial dengan dalih sedekah.
Jebakannya: Korban diminta membayar biaya admin atau ongkos kirim terlebih dahulu. Karena merasa percaya pada sosok "tokoh" tersebut, korban seringkali tidak sadar telah mengirim uang ke rekening pribadi penipu.
3. Modus Kurir Paket (Phishing APK)
Selain dua hal di atas, saat ini marak penipuan melalui WhatsApp di mana seseorang mengaku kurir dan mengirimkan file dokumen (berformat .APK) yang diklaim sebagai foto resi. Jika diinstal, aplikasi ini dapat mencuri data m-banking Anda.
Cara Cerdas Menghindari Penipuan (Cek dan Ricek)
Agar tetap aman, terapkan langkah-langkah kritis berikut sebelum melakukan transaksi:
Gunakan Situs CekRekening.id: Sebelum transfer, cek nomor rekening tujuan di situs resmi milik Kominfo ini untuk melihat apakah rekening tersebut pernah dilaporkan terkait penipuan.
Verifikasi Akun Media Sosial: Pastikan akun tokoh yang Anda ikuti memiliki centang biru (verified). Perhatikan jumlah pengikut dan tanggal pembuatan akun. Akun palsu biasanya baru dibuat dan memiliki interaksi yang rendah.
Jangan Tergiur Harga Tak Wajar: Jika harga hewan atau barang jauh di bawah harga pasar, itu adalah indikasi awal penipuan.
Berani Menantang COD/Video Call: Penipu biasanya akan menghindar jika diajak bertemu langsung atau melakukan video call untuk melihat kondisi barang secara real-time.
Abaikan Tekanan Psikologis: Jika ada orang mengaku petugas pemerintah dan berbicara dengan nada mengancam atau memaksa transfer segera, segera tutup telepon. Instansi resmi tidak pernah meminta pembayaran ke rekening pribadi atau melalui telepon secara tidak resmi.
Kesimpulan
Penipu akan selalu memperbarui strategi mereka. Kunci utamanya bukan hanya pada kecanggihan teknologi, tapi pada kemampuan kita untuk tetap tenang dan skeptis. Selalu lakukan cek dan ricek berkali-kali sebelum menekan tombol "kirim" pada aplikasi perbankan Anda.
Ingatlah: Lebih baik kehilangan kesempatan membeli barang murah daripada kehilangan uang karena terburu-buru.
Reviewed by Admin Brinovmarinav
on
13.52
Rating:

Tidak ada komentar: