Pernahkah kamu tiba-tiba mendengar lagu masa kecil, seperti pembuka siaran RRI, lagu rohani dan langsung merasa seolah waktu kembali berputar ke masa itu? Rasa bahagia, hangat, bahkan keinginan untuk mengulang masa lalu sering muncul begitu saja. Fenomena ini sangat wajar, bahkan punya penjelasan ilmiah yang menarik.
Musik dan kenangan terhubung erat di otak kita
Musik lama bukan hanya nada; ia seperti “mesin waktu” yang menyimpan kenangan emosional kita. Ketika lagu masa kecil terputar, otak mengaktifkan jalur memori di hipokampus dan emosi di amygdala, sehingga seolah kita mengalami kembali situasi yang pernah kita alami. Lagu menjadi cue (pemicu) yang membangkitkan memori detail: suasana rumah, bau pagi hari, atau momen bersama keluarga.
Nostalgia lebih sering muncul saat kita sedang jenuh
Faktor kejenuhan di masa sekarang, entah karena tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau rutinitas yang membosankan, memperkuat keinginan untuk “lari” ke masa lalu. Ini terjadi karena nostalgia adalah mekanisme perlindungan diri (coping mechanism). Ia membantu kita mendapatkan rasa nyaman, menenangkan hati, dan sementara melupakan tekanan saat ini.
Rosy retrospection: masa lalu tampak lebih indah dari kenyataan
Otak kita punya kecenderungan mengingat masa lalu secara lebih positif daripada saat kita mengalaminya dulu. Hal ini disebut rosy retrospection. Maka, saat kondisi sekarang terasa sulit, masa kecil yang dulu biasa-biasa saja bisa terlihat seperti masa paling bahagia dalam hidup.
Nostalgia bukan hanya bentuk pelarian, tapi juga penguat identitas
Mengulang kenangan lama membantu kita mengingat siapa diri kita. Ini memberi rasa keterhubungan dengan masa lalu, sehingga kita merasa punya akar dan identitas yang kuat. Penelitian menunjukkan nostalgia bisa meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki suasana hati, bahkan menumbuhkan rasa optimis.
Jadi, mengapa kita ingin menyendiri dan kembali ke masa lalu?
Karena dalam kondisi stres, kenangan indah masa kecil menawarkan pelarian yang aman dan menenangkan. Nostalgia menjadi cara otak menyeimbangkan tekanan dengan menghadirkan kenangan yang membahagiakan. Tidak perlu merasa bersalah jika kamu suka mendengarkan lagu lama untuk menenangkan hati, itu tanda kamu sedang merawat kesehatan emosimu.
Kesimpulan
Secara psikologis, ada beberapa faktor yang menjelaskan ini:
✅ Nostalgia sebagai coping mechanism
Saat realitas sekarang terasa berat, otak kita secara otomatis mencari “pelarian” ke masa yang kita anggap lebih sederhana atau bahagia. Nostalgia membantu kita menenangkan diri, karena ingatan masa lalu yang manis bisa menghadirkan rasa nyaman dan aman.
✅ Kontras antara sekarang dan masa lalu
Semakin besar perbedaan (gap) antara kondisi kita saat ini, misalnya stres pekerjaan, kesepian, atau kejenuhan dengan rutinitas, dan kenangan indah di masa lalu, semakin kuat keinginan kita untuk “kembali” ke waktu itu dalam pikiran.
✅ Masa lalu sering tampak lebih “bersih” secara emosional
Otak kita punya bias alami yang disebut rosy retrospection, yaitu kecenderungan mengingat masa lalu secara lebih positif daripada kenyataan sebenarnya. Ini membuat masa kecil terasa seperti masa yang lebih bahagia dibanding kondisi sekarang, meski dulu mungkin juga ada kesulitan yang kita lupakan.
✅ Kebutuhan psikologis akan makna dan keterhubungan
Nostalgia dapat memenuhi kebutuhan kita untuk merasa terhubung dengan identitas diri. Ketika masa kini terasa membingungkan atau membuat kita meragukan diri sendiri, mengingat masa lalu membantu kita “mengingat siapa kita” dan merasa punya akar.
✅ Mekanisme perlindungan diri
Inilah sebabnya, banyak orang mendadak suka mendengarkan lagu lama, membaca buku favorit masa kecil, atau menonton film jadul ketika stres. Hal ini seperti bentuk menyendiri yang konstruktif, karena kita menenangkan diri dengan memeluk kenangan yang menenteramkan.
Jadi, ya, kejenuhan atau tekanan saat ini bisa sangat memperkuat keinginan untuk mundur ke masa lalu, bukan secara fisik, tapi secara emosional, karena itu salah satu cara alami manusia untuk memulihkan diri.
Nostalgia lagu masa kecil bukan hanya kerinduan semu, tapi cara alami kita menjaga kesehatan jiwa saat menghadapi tekanan. Jika kamu merasa jenuh, tak ada salahnya menikmati kembali lagu-lagu lama. Tapi ingat, masa lalu memang indah untuk dikenang, namun masa kini tetap perlu kita jalani dengan harapan.

Tidak ada komentar: