<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.makkellar.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.makkellar.com/2025/07/belajar-mendengarkan-pelajaran-berharga.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - RSS" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/2646944499045113697/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/8081236778000478482/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsmgLjsmAHBrm_1pDRRD6RvXJVVXhg9OFepqa6qj8_l5dipvdpZOgy44ELNUwG_8hCHkoQXcdAuTSM4E4qeBxKwPRAKek9mmNEgDNTntLOuU8XjqRA_WCu1uK3MnbnZCq5lxcsff-C_oMfxMyW0rRUbZdLZClMIXW1Q3Ygno70n8jhAfqqKTgcrHHeaE/s320/Mereka%20Ingin%20Didengarkan.jpg' rel='image_src'/> <meta content='Pengalaman mendampingi orang dengan gangguan jiwa mengajarkan pentingnya mendengarkan tanpa langsung mendebat. ' name='description'/> <meta content='https://www.makkellar.com/2025/07/belajar-mendengarkan-pelajaran-berharga.html' property='og:url'/> <meta content='Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa' property='og:title'/> <meta content='Pengalaman mendampingi orang dengan gangguan jiwa mengajarkan pentingnya mendengarkan tanpa langsung mendebat. ' property='og:description'/> <meta content='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZsmgLjsmAHBrm_1pDRRD6RvXJVVXhg9OFepqa6qj8_l5dipvdpZOgy44ELNUwG_8hCHkoQXcdAuTSM4E4qeBxKwPRAKek9mmNEgDNTntLOuU8XjqRA_WCu1uK3MnbnZCq5lxcsff-C_oMfxMyW0rRUbZdLZClMIXW1Q3Ygno70n8jhAfqqKTgcrHHeaE/w1200-h630-p-k-no-nu/Mereka%20Ingin%20Didengarkan.jpg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title> Bukan makelar tapi Menjadi peranta untuk kebaikan bersama Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera

Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa

Ketika mendengar kabar seorang gadis mengakhiri hidupnya setelah berjuang dengan bipolar, hati saya terhenyak. Saya jadi teringat perjalanan saya sendiri mendampingi orang terdekat yang mengalami gangguan jiwa. Awalnya, saya sering berpikir keinginan mereka untuk menyakiti diri hanya “gertakan” belaka, atau sekadar cari perhatian. Saya berusaha menenangkan diri dengan keyakinan bahwa itu hanya emosi sesaat.

Namun perlahan, pengalaman mengajarkan saya: setiap ucapan soal keinginan bunuh diri harus selalu dianggap serius, karena di baliknya ada jeritan batin yang mungkin sudah tak lagi mampu mereka bendung.

Kesalahan yang Saya Pelajari

Saya mengakui, di awal mendampingi, saya sering mencoba mematahkan argumen pasien saat ia mulai berdebat. Bahkan, tidak jarang perdebatan itu berubah menjadi panas. Saya terlalu sibuk membuktikan siapa yang “benar”, bukan berusaha memahami apa yang sebenarnya ia rasakan.

Padahal, dari berbagai literatur, pengalaman sesama caregiver, dan interaksi dengan profesional, saya akhirnya menyadari: orang yang sedang tertekan atau berada dalam episode gangguan jiwanya bukan sedang ingin mendengarkan logika kita. Mereka butuh didengar, bukan dibantah.

Mengubah Sikap: Berempati Tanpa Menghakimi

Perlahan saya belajar:

Mendengarkan tanpa buru-buru memotong. Biarkan mereka mengekspresikan perasaan tanpa rasa takut disalahkan.

Mengonfirmasi perasaan mereka. Cukup dengan berkata, “Aku dengar kamu merasa sangat tertekan, apa yang membuatmu merasa begitu?” bisa membuat mereka merasa tidak sendirian.

Memilih waktu tepat untuk menjelaskan. Ketika suasana hati pasien lebih tenang, saya mulai pelan-pelan mengajak berdialog, bukan mendebat.

Menghindari perdebatan panjang. Karena perdebatan hanya akan menambah stres dan memperburuk situasi.

Memahami Bukan Berarti Membenarkan

Belajar mendengarkan bukan berarti setuju pada semua argumen yang salah. Namun, memahami berarti kita mau berada di posisi mereka, merasakan kegelisahan mereka, dan menuntun mereka perlahan menemukan kebenaran. Bila argumen mereka keliru, kita bisa mengarahkan dengan bahasa yang tenang dan empatik, bukan dengan serangan yang hanya akan membuat mereka merasa diserang.

Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Dari pengalaman ini juga, saya belajar mengenali tanda-tanda serius pada pasien:

Sering menyebut keinginan bunuh diri,

Menunjukkan perilaku impulsif yang semakin berbahaya,

Menarik diri secara ekstrem,

Membuat rencana detail untuk menyakiti diri.

Jika tanda-tanda ini muncul, jangan ragu segera menghubungi psikiater, psikolog, atau layanan gawat darurat jiwa.

Kekuatan Komunitas dan Edukasi

Pengalaman saya juga mengajarkan betapa pentingnya berinteraksi dengan sesama caregiver. Berbagi cerita dengan mereka membuat saya merasa tidak sendiri. Dari komunitas kecil ini, saya belajar teknik menghadapi pasien, cara merawat diri, hingga tempat mendapatkan bantuan profesional.

Penutup: Mendengar adalah Obat yang Sering Terlupakan

Kadang kita terlalu sibuk “memperbaiki”, padahal yang mereka butuhkan hanyalah telinga yang mau mendengar. Belajar mendampingi orang dengan gangguan jiwa membuat saya lebih sadar bahwa empati, kesabaran, dan mendengar dengan hati adalah kunci untuk mendukung mereka yang sedang terjebak dalam pergulatan batinnya.

Mari kita hentikan stigma, mulai belajar memahami, dan jadilah teman yang benar-benar mau mendengarkan.

💬 Bagikan artikel ini jika Anda merasa banyak orang yang perlu belajar memahami pasien gangguan jiwa. Satu langkah kecil kita bisa menjadi harapan besar bagi mereka yang sedang berjuang.

Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa Belajar Mendengarkan: Pelajaran Berharga dari Mendampingi Orang dengan Gangguan Jiwa Reviewed by Admin Brinovmarinav on 08.24 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.