<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.makkellar.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.makkellar.com/2020/08/cara-mengembalikan-barang-yang.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - RSS" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/2646944499045113697/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/256618092511613963/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4m02pgBt-TQcKNHgmSk_IcLZuW-Bf7zQUQBu0gCe7bQPeVQztEnmZ_dI-VIwVoVopj_EID57B5Z9JI1WaeXhw1OwuBNFVweRe4du7q__Ujk-KFF9KGltgFzQNipNKrJS42Q7nlbXGXUI/s0/14656940168_53081f00ca_w.jpg' rel='image_src'/> <meta content='https://www.makkellar.com/2020/08/cara-mengembalikan-barang-yang.html' property='og:url'/> <meta content='Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online' property='og:title'/> <meta content='Segudang tips dan trik Menyelesaikan Masalah jadi lebih mudah' property='og:description'/> <meta content='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4m02pgBt-TQcKNHgmSk_IcLZuW-Bf7zQUQBu0gCe7bQPeVQztEnmZ_dI-VIwVoVopj_EID57B5Z9JI1WaeXhw1OwuBNFVweRe4du7q__Ujk-KFF9KGltgFzQNipNKrJS42Q7nlbXGXUI/w1200-h630-p-k-no-nu/14656940168_53081f00ca_w.jpg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title>Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera

Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online

Pernahkah Anda menerima barang pesanan Anda yang ternyata bermasalah? Bisa jadi barangnya jumlahnya kurang, atau penjual keliru dalam pengiriman dari segi salah barang? Setidaknya dalam dua minggu ini saya mengalaminya dua kali. Pertama saya membeli buku dan ternyata jumlahnya kurang. Sementara pengalaman yang waktunya tidak terlalu lama dari pengalaman pertama saya membeli busa peredam 10 lembar tapi ternyata hanya dikirim 5 lembar tapi justru malah dikirim barang lain yang walaupun harganya tidak terpaut jauh, tapi barang tersebut tidak saya butuhkan. Tentu kedua kasus tersebut memang beda perlakuan. Tapi yang penting, jangan panik, jangan takut dan jangan langsung emosi. Semuanya ada jalan keluarnya. Saya akan menceritakan pengalaman saya ini untuk menjadi contoh bagaimana saya menyelesaikan persoalan kesalahan barang yang diterima.

Dalam kasus pertama di mana saya membeli 20 eksemplar buku dengan beraneka ragam judul. Ada dua buku dengan judul yang sama tapi beda tahun terbitan. Setelah paket datang dan saya membukanya untuk menjadi laporan dan bukti kalau paket dari penjual sudah saya terima. Tapi ketika dihitung ternyata bukunya kurang satu judul. Harganya memang tidak terlalu besar yaitu Rp.35.000 tapi tentu saja ada sedikit kecewa. Namun karena toko yang saya beli di e-commerce tersebut merupakan toko langganan dan seringkali saya diberi bonus buku-buku lainnya yang tidak saya pesan, maka saya anggap selesai supaya duitnya bisa segera diserahkan kepada penjual. Namun demikian, saya segera menghubungi penjual lewat chating internal di tokonya untuk memberitahu kekurangan pesanan. Setelah saya mengirimkan foto dan bukti berupa gambar seluruh buku dengan minus buku yang belum dikirim maka akhirnya penjual mau mengirimkan segera buku yang kurang tersebut. Persoalan selesai.

Tapi, selang tidak lama dari kejadian kasus buku tersebut saya dikejutkan oleh paket yang ketika dibuka membuat saya sedikit emosi karena ketidaklengkapan pesanan saya di paket tersebut. Saya membeli 5 spon kedap suara untuk studio. Sebenarnya pesanan saya memang lima item spon, tapi per itemnya terdiri dari dua lembar. Jadi seharusnya yang saya terima sebanyak 10 lembar. Tapi ternyata yang datang hanya 5 lembar. Walaupun dalam paket itu ada dua gelondongan, tapi justru saya dikirimkan filter yang tidak saya pesan. Tentu saja saya tidak membutuhkan filter itu.

Saya kecewa sekali dengan kiriman yang salah ini, karena bukan hal sederhana cara penyelesaiannya. Perlu diketahui bahwa pengiriman busa kedap suara itu ketika dikirim oleh penjual sudah dipres hingga menjadi kecil. Tentu tujuannya supaya volumenya paket menjadi lebih kecil. Sekarang, saya komplain kepada penjual dengan sedikit emosi atas kesalahan ini. Karena selain barang itu segera akan dipakai, tapi juga ada proses di mana barang yang keliru itu harus dikembalikan supaya barang yang kurang segera dikirim kembali kepada saya.

Di penerimaan barang oleh pembeli saya melakukan komplain dengan berbagai alasan dan bukti-bukti paket. Pihak e-commerce ternyata berbaik hati menerima komplain saya dan saya berunding dengan pihak penjual. Pihak penjual sendiri juga melakukan penyelidikan ekspedisi dan karyawannya di bagian pengiriman dan dari fakta-faktanya memang ada kesalahan pengiriman. 

Saya sendiri sebenarnya putus asa karena kalau saya mengirimkan kembali ke pihak penjual maka tentu saya harus mengepak spon filter yang mengembang itu dengan cara dikecilkan. Kalau penjualnya punya alat lengkap untuk mengepres spon, sedangkan saya, harus manual dengan penuh perjuangan. Bayangkan ongkir ke Jakarta dari barang tersebut dengan menggunakan yang paling murah sebesar Rp. 70.000. Dengan sedikit memaksa supaya ongkir pengiriman karena kesalahan penjual itu ditanggung oleh penjual, akhirnya dalam diskusi tersebut disetujui.

Setelah selesai dikirimkan saya melaporkan ke pihak e-commerce bahwa pengiriman barang kembali sudah dilakukan dengan bukti resi pengiriman dan foto barang. Dan pihak e-commerce terus memantau perkembangan komplain tersebut. Sebelum penjual barangnya belum saya terima maka uang dari pembeli dalam status dikomplain dan belum bisa diserahkan kepada penjual. Sekarang, saya masih menunggu paket kedua dari kekurangan barang tersebut.


Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online Cara Mengembalikan Barang yang Bermasalah Ketika Belanja Online Reviewed by Hati Kita on 20.25 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.